Jumat, 08 Mei 2015

makalah museum BI



LAPORAN
KEGIATAN STUDY BANDING DI MUSEUM BANK INDONESIA


 









DISUSUN OLEH:
1.     ANNISA FITRIANA R.                    (03)
2.     IMAS AYUNI                         (08)
3.     ISKIATIN                                (09)
4.     KHAVIV PRIAJI                     (10)
5.     NUR HIDAYANI                    (14)

XI AKUNTANSI 4

UPTD SMK NEGERI 1 SLAWI
Jl. K.H Agus Salim Telp. / Fax.(0283)491336 Kode Pos 52412 Slawi Kab. Tegal
e-mail : smkn1slawi@yahoo.com homepage : http:/www. Smkn1slawi.or.id
TAHUN 2014/2015


PENGESAHAN


Laporan hasil perjalanan Study Banding tahun pelajaran 2014/2015 yang disusun oleh penyusun telah diperiksa dan disahkan pada tanggal.............April 2015.




OLEH


WaliKelas                                                                   Guru BahasaIndonesia


Ila Rahmawati S.Pd                                                    EndahYuniarti S.Pd
NIP.19870622 201001 2                                            NIP.19900602 2013701





Kaprodi Program Akuntansi




Feronika Maria Berti K S.Pd
NIP.19770913 200561 1 008



BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam memasuki era globalisasi yang modern ini, maka SMK Negeri 1 Slawi mengadakan Study Banding ke Jakarta yang diikuti seluruh siswa kelas XI. Tempat yang kami kunjungi yaitu: Museum Bank Indonesia (untuk program Keahlian Akuntansi). Hal ini ditujukan untuk menambah pengetahuan kami mengenai perbankan dan sejarahnya.
Dengan alasan di atas kami ingin memberi sedikit gambaran dan pengetahuan kepada pembaca tentang “ MUSEUM BANK INDONESIA”.

B.     Tujuan
Tujuan penulisan laporan ini adalah:
1.      Untuk memenuhi tugas mata diklat Bahasa Indonesia
2.      Untuk melengkapi media baca yang ada di Perpustakaan SMK Negeri 1 Slawi
3.      Untuk menambah pengetahuan dan wawasan kami juga pembaca
C.    Pembatasan Masalah
Dalam laporan ini kami akan membahas mengenai:
1.      Tentang museum Bank Indonesia
2.      Latar belakang pendirian museum Bank Indonesia
3.      Tujuan pendirian museum Bank Indonesia
4.      Tujuan dan tugas Bank Indonesia
5.      Visi dan Misi museum Bank Indonesia
6.      Dewan gubernur Bank Indonesia
7.      Undang-undang Bank Indonesia
8.      Fasilitas yang ada di museum Bank Indonesia
9.      Program utama museum Bank Indonesia



D.    Sistematika Penulisan
  Penulisan laporan ini telah kami uraikan dengan berbagai poin, dengan perincian:
BAB I PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
B.     TUJUAN PENULISAN
C.     PEMBATASAN MASALAH
D.    SISTEMATIKA PENULISAN
BAB II SEJARAH MUSEUM BANK INDONESIA
A.    PENGERTIAN MUSEUM BANK INDONESIA
B.     LATAR BELAKANG PENDIRIAN MUSEUM BANK INDONESIA
C.     TUJUAN PENDIRIAN MUSEUM BANK INDONESIA
BAB III DASAR HUKUM MUSEUM BANK INDONESIA
A.    UNDANG-UNDANG MUSEUM BANK INDONESIA
B.     VISI DAN MISI MUSEUM BANK INDONESIA
C.     DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA
BAB IV  FASILITAS MUSEUM BANK INDONESIA
A.  RUANGAN MUSEUM BANK INDONESIA
B.  PROGRAM UTAMA MUSEUM BANK INDONESIA
BAB V PENUTUP
A.   KESIMPULAN
B.   KRITIK DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN






BAB II
SEJARAH MUSEUM BANK INDONESIA

A.    Pengertian Museum Bank Indonesia
Museum Bank Indonesia (MBI) adalah museum nasional yang terletek di Jl. Pintu Besar Utara, Jakarta dan menempati area Gedung Bank Indonesia Kota (depan stasiun bus kota). Museum ini mulaidibuka pada 15 desember 2006 dan diresmikan oleh Gubernur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah.
Museum ini tidak memungut biaya masuk alias gratis dan menampilkan berbagai informasi tentang sejarah Bank Indonesia sejak berdirinya pada tahun 1953, sampai dengan meliputi pula latar belakang dan dampak kebijakan-kebijakannya bagi masyarakat di masa lalu. Selain itu terdapat pula fakta dan beda sejarah dari masa jauh sebelum Bank Indonesia berdiri yaitu pada masa kearjaaan-kerajaan Nusantara dan bagaimana mereka melakukan transaksi dagang dengan bangsa lain. Dalam beberapa bagiannya juga ditampilkan contoh-contoh uang yang pernah digunakan di Indonesia sejak tahun 1500-an.
Museum Bank Indonesia adalah sebuah museum yang memang disengaja didirikan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang sejarah dan peran sentral Bank Indonesia (BI) dalam dunia perbankan di negeri ini. Museum ini menempati gedung tua yang didirikan oleh pemerintah Belanda pada tanggal 8 April 1828 M dengan luas bangunan sekitar 14.000 m2.






B.     Latar Belakang Pendirian Museum Bank Indonesia











Museum Bank Indonesia merupakan objek wisata bersejarah yang terdapat di kawasan Kota Tua, Jakarta Utara, tepatnya di bagian depan stasiun Beos Kota atau di samping Museum Bank Mandiri. Tempat wisata ini terbilang cukup unik dan tentunya memberikan berbagai macam pengetahuan mengenai sejarah dari Bank Indonesia.
Awal mulanya bangunan objek wisata Museum Bank Indonesia adalah sebuah rumah sakit umum yang bernama Binnen Hospitaal, hingga pada sekitar tahun 1828, bangunan tersebut di ubah fungsinya menjadi tempat penyimpanan uang atau Bank dengan nama De Javashe Bank. Selama satu abad berlangsung, tepatnya pada tahun 1953 setelah 9 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, bangunan DJB di tetapkan sebagai Bank Sentral Indonesia atau yang lebih dikenal sebagai Bank Indonesia.
Selang 9 tahun kemudian yaitu pada tahun 1962, pemerintah Indonesia kemudian memindahkan Bank Indonesia tersebut ke lokasi baru dan lebih strategis, sehingga tempat BI yang dahulu mejadi kosong tanpa di gunakan untuk keperluaan yang penting.
 Akhirnya pada tahun 2006 Gubernur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah meresmikan bangunan kosong tersebut sebagai Museum Bank Indonesia yang dapat di akses secara mudah oleh masyarakat umum.
Bangunan Museum Bank Indonesia terlihat sangat unik, tradisional, dan kokoh berdiri dengan tegaknya. Area parkir yang tersedia di tempat ini pun cukup luas sekali, sehingga mempermudah bagi para pengunjung untukmemarkirkan kendaraan.
Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral merupakan lembaga yang sangat vital dalam kehidupan perekonomian nasional karena kebijakan-kebijakan yang ditempuh oleh BI memiliki dampak yang langsung dirasakan oleh masyarakat.BI telah lebih dari setengah abad melayani kepentingan bangsa. Usia yang setengah abad ini akan semakin panjang lagi apabila diperhitungkan juga peran dari pendahulunya, yaitu De Javasche Bank (DJB) yang didirikan pada tahun1828 atau 177 tahun yang lalu. Sementara itu, gedung BI kota yang dulu dibangun dan digunakan oleh DJB, kemudian dilanjutkan pemakaiannya oleh BI dan saat ini praktis kosong tidak digunakan lagi.
Museum Bank Indonesia merupaka gedung yang mempunyai nilai sejarah tinggi yang terancam kerusakan apabila tidak adimanfaatkan dan tidak dilestarikan. Dilandasi oleh keinginan untuk dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai peran BI dalam perjalanan sejarah bangsa, termasuk memberikan pemahaman tentang latar belakang serta dampak dari kebijakan-kebijk BI yang diambil dari waktu ke waktu secara objektif, Dewan Gubernur BI telah memutuskan untuk membangun Museum Bank Indonesia dengan memanfaatkan gedung BI sebagai bangunan yang perlu dilestarikan.








C.      TUJUAN PENDIRIAN MUSEUM BANK INDONESIA
Untuk mendukung pengembangan zona kota tua sebagai tujuan wisata di DKI Jakarta, akan menjadi keputusan yang tepat untuk menunjuk Bank Central Building dari pusat kota sebagai situs budaya pelestarian oleh Pemerintah dan berubah menjadi Museum Bank Sentral Indonesia .

Keberadaan museum ini sejalan dengan upaya untuk mempromosikan pariwisata bersama dengan museum-museum lain terletak di kawasan Jakarta, seperti Museum Fatahillah, Museum Wayang, Museum Keramik, dan Museum Sea di daerah Pasar Ikan. BI telah diharapkan bahwa keberadaan Bank Indonesia akan membuka jalan untuk menyiapkan museum bank sentral di Indonesia.
Museum ini melaksanakan misi untuk mencari, mengumpulkan, menyimpan dan merawat artefak dan dokumen sejarah yang saat ini dimiliki. Akibatnya , hal itu akan menjadi lembaga yang sangat berharga bagi masyarakat umum. Hal ini akan terwujud jika kita bisa menyajikan segala sesuatu dalam bentuk yang mampu untuk memenuhi informasi yang lengkap dan berurutan sedemikian rupa bahwa itu akan dipahami oleh masyarakat pada umumnya.
Museum yang direncanakan ini juga diharapkan mampu melayani sebagai fasilitas pendidikan dan penelitian bagi masyarakat Indonesia maupun masyarakat internasional tentang fungsi dan tugas Bank Indonesia. Selain itu, BIjuga digunakan sebagai sarana rekreasi. Jika ini terpenuhi, peran humas sehubungan dengan membangun citra BI sebagai bank sentral akan berjalan lebih baik. Sejalan dengan peran BI, museum ini diharapkan akan menunjukkan karakteristik keseluruhan BI. Di lihat dari aspek kelembagaan dan moneter, kami sepenuhnya sadar bahwa pendirian museum yang direncanakan ini bukan ide yang sederhana, tetapi ide dengan beberapa tujuan. Dengan segala keterbatasan yang ada dan kendala, antara lain yang berkaitan dengan tingkat apresiasi masyarakat Indonesia terhadap museum yang relatif tidak setara dengan negara-negara maju.
 Langkah-langkah untuk mendirikan museum Bank Indonesia tampaknya memerlukan daya tahan dan ketelitian.

 Mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan BI tentang manajemen museum, maka BI bekerja sama dengan para ahli dari berbagai bidang diperlukan untuk bersama-sama mewujudkan gagasan ini secara komprehensif dari konsep sampai dengan pelaksanaan fisik di masa depan. Sementara persiapan fisik untuk pembangunan museum sedang berlangsung, Museum Bank Indonesia akan disajikan dalam bentuk cyber museum. Edukasi Bank Indonesia ini akan menggambarkan sejarah panjang BI menjadi lembaga yang bertanggung jawab atas moneter, perbankan, dan sistem pembayaran.
 Semua ini dapat diikuti dari waktu ke waktu  sejak masa DJB hingga periode BI selama enactments Undang-undang Nomor 11 Tahun 1953, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1968 Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999, dan UU No 3 Tahun 2004 yang tetap berlaku sampai hari ini.














BAB III
DASAR HUKUM BANK INDONESIA
A.    UNDANG-UNDANG BANK INDONESIA
1.      Undang-undang tentang bank indonesia
Tahun
Undang-Undang/PERPU
2009
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Perubahan kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia Menjadi Undang-Undang
2008
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia
2004
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1999 Tentang Bank Indonesia. Penjelasan Undang-Undang Republik Indonesia No 3 Tahun 2004
1999
Undang-Undang Republik Indonesia No 23Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia
Penjelasan atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1999 Tentang Bank Indonesia.
Ikhtisar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia


2. Undang- Undang Nomor  21 tahun 2008
·         Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah
·         Ikhtisar Undang-undang republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
3. Undang-undang Nomor 24 tahun 1999
·         Undang-undang Republik Indonesia nomor 24 tahun 1999 tentang lalulintas devisa dan sisem nilai tukar
4. undang-undang tentang perbankan
·         Undang-undang Republik Indonesia  nomor 7 tahun 1992 tentang  Perbankan sebagaimana diubah dengan undang-undang nomor 10 tahun 1998
v  Undang-undang terkait
1.      Undang-undang nomor 15 tahun 2002 tentang tindak pidana pencucian uang
Ø  Undang-undang Republik Indonesia nomor 15 tahin 2002 tentang tindak pidana pencucian uang sebagaimana telah diubah dengan undang-undang nomor 25 tahun 2003
Ø  Undang-undang Republik Indonesia nomor 15 tahun 2002 tentang tindak pidana pencucian uang
Ø  Penjelasan atas undang-undang republik indonesia nomor 15 tahun 2002 tentang tindak pidana pencucian uang
2.      Undang-undang Republik Indonesia nomor 24 tahun 2002 tentang surat utang negara.

v  Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
1.      Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.3 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Undang-Undang No.24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin SimpananPeraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 3 tahun 2008 tentang Perubahan atas undang-Undang No.24 tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan.
2.      Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 4 tahun 2008  tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan
·      Peraturan Pemerintah Pengganti Unang-Undang No. 4 tahun 2008 tentang Jaring Pengaman sistem Keuangan.

B.       VISI DAN MISI MUSEUM BANK INDONESIA
Visi :
Untuk menjadi instrumen dan fasilitas untuk menyebarluaskan informasi yang lengkap, akurat dan mudah diakses mengenai fungsi dan peran Bank Sentral di Indonesia kepada publik dan fasilitas ini dikelola secara profesional.

Misi :
Ø  Untuk memberikan informasi tentang sejarah Bank Sentral Indonesia yang lengkap, akurat dan obyektif dan mudah diakses dan dipahami oleh masyarakat.
Ø  Untuk menyediakan fasilitas dan sarana rekreasi edukatif kepada masyarakat.
Ø  Untuk melestarikan situs sejarah.

Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, Bank Indonesia menetapkan sasaran strategis jangka menengah panjang, yaitu:
1.      Meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen moneter
2.      Memelihara keamanan dan efisiensi sistem pembayaran
3.      Memperkuat institusi melalui good governance, evektivitas komunikasi, dan kerangka hukum
4.      Mengoptimalkan pencapaian dan manfaat inisiatif Bank Indonesia
5.      Terpeliharanya kestabilan moneter
6.      Terpeilharanya stabilitas sistem keuangan
7.      Terpeliharanya kondisis keuangan Bank Indonesia yang sehat dan akuntabel


C.      DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA
1.    Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Gubernur
     Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya Bank Indonesia dipimpin oleh Dewan Gubernur. Dewan ini terdiri atas seorang Gubernur sebagai pemimpin, dibantu oleh seorang Deputi Gubernur Senior sebagai wakil, dan sekurang-kurangnya empat atau sebanyak-banyaknya tujuh Deputi Gubernur. Masa jabatan Gubernur dan Deputi Gubernur selama-lamanya lima tahun, dan mereka hanya dapat dipilih untuk sebanyak-banyaknya dua kali masa tugas.
     Gubernur dan Deputi Gubernur Senior diusulkan dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR. Sementara Deputi Gubernur diusulkan oleh Gubernur dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR. Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia tidak dapat diberhentikan oleh Presiden, kecuali bila mengundurkan diri, berhalangan tetap, atau melakukan tindak pidana kejahatan.

2.    Pengambilan Keputusan
     Sebagai suatu forum pengambilan keputusan tertinggi, Rapat Dewan Gubernur (RDG) diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan untuk menetapkan kebijakan umum di bidang moneter, serta sekurang-kurangnya sekali dalam seminggu untuk melakukan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan moneter atau menetapkan kebijakan lain yang bersifat prinsipil dan strategis. Pengambilan keputusan dilakukan dalam Rapat Dewan Gubernur, atas dasar prinsip musyawarah demi mufakat. Apabila mufakat tidak tercapai, Gubernur menetapkan keputusan akhir.




3.    Pofil Dewan Gubernur
                                                           


Menjabat pada tahun 1953-1958
Menjabat pada tahun 1958-159




                                                                            


Menjabat pada tahun 1959-1960
Menjabat pada tahun 1960-1963


                      



Menjabat pada tahun 1963-1966
                                                                            
Menjabat pada tahun 1966-1973

      

      



Menjabat pada tahun 1983-1988
Menjabat pada tahun 1988-1993

                                                                            


                                                                            

Menjabat pada tahun 1993-1998
Menjabat pada tahun 1998-2003

                            




Menjabat pada tahun 2003-2008

Menjabat pada tahun 2008-2009






Menjabat pada tahun 2009
Sebagai pelaksana tugas
Menjabat pada tahun 2013-sekarang


                


                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                              

BAB IV
FASILITAS MUSEUM BANK INDONESIA
A.  RUANGAN MUSEUM BANK INDONESIA
Museum Bank Indonesia akan diluncurkan secara resmi pada tahun 2008. Saat ini Museum Bank Indonesia adalah dalam tahap implementasi. Ini akan menyediakan beberapa fasilitas untuk kenyamanan para tamu, seperti :
a.    Cloak Room (ruang penitipan)
Kamar ini tersedia untuk para pengunjung yang ingin menempatkan barang-barang mereka saat mengunjungi Museum Bank Sentral.
b.    BI Information Centre
Di ruangan ini, pengunjung akan memiliki akses ke informasi yang melimpah dari masa lalu ke masa kini dengan cukup lenghty time series tentang sejarah dan peran Bank Sentral. Semua informasi ini dapat diperoleh melalui peralatan multi-media dan sudah berguna untuk melakukan penelitian, analisis keputusan dan sebagainya. Selain informasi dari Bank Sentral, informasi dari berbagai sumber baik dalam dan luar negeri juga tersedia. Pengunjung juga dapat mencetak data atau informasi dari komputer.
 Selain informasi berlimpah tersebut, Bank Sentral telah meluncurkan BI Virtual Museum yang menyediakan informasi tentang Central Bank Museum melalui jaringan internet.
c.       Auditorium
Auditorium ini terletak di lantai 2 dari Central Bank Museum berdekatan dengan BI Pusat Informasi. Ruangan ini digunakan untuk mengadakan seminar dan diskusi yang disponsori oleh Bank Sentral atau pihak luar.
d.   Buku dan Souvenir
Pengunjung dapat membeli berbagai publikasi dan souvenir yang berkaitan dengan museum, khususnya Museum Bank Sentral. Makanan ringan dan minuman juga tersedia.

e.    Ruang Serbaguna
Ruangan ini merupakan salah satu keunggulan Museum Bank indonesia adalah terdapat beberapa ruangan yang dapat digunakan untuk kepentingan pengunjung. Salah satunya adalah ruang serbaguna yang terletak di lantai 1. Ruangan ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan , seperti resepsi pernikahan , rapat besar, dan lain-lain.
f.     Perpustakaan
Perpustakaan merupakan salah satu fasilitas unggulan Museum Bank Indonesia. Terdapat dua macam perpustakaan di Museum Bank Indonesia, yaitu:
1.    Perpustakaan untuk para peneliti museum
2.    Perpustakaan untuk umum

Perpustakaan ini akan menyajikan koleksi lengkap, mulai dari buku-buku referensi, majalah, hingga dokumen-dokumen yang tersimpan dalam perangkat meltimedia, yang kesemuanya dapat dimanfaatkan oleh pengunjung untuk menambah wawasan, keperluan penelitian, maupun analisis.
a.       Ruang Banking Expo
     Di dalam ruangan ini,bank-bank dari dalam maupu luar negeri dapat mempromosikan produk-produk terbarunya, sehingga para pengunjung dapat membandingkan keunggulan masing-masing bank.
b.      Kafe Museum
     Di ruangan ini pengunjung dapat beristirahat sekaligus menikmati makanan dan minuman disertai suguhan koleksi bacaan dan majalah yang khusus membahas masalah ekonomi, bisnis, dan keuangan.
     Selain itu juga terdapat televisi dengan chanel khusus yang menayangkan program-program yang berkaitan dengan ekonomi, bisnis dan keuangan.
c.       Fine Dinning Restaurant
     Di ruangan ini terdapat ruang makan yang bernuansa lebih eksklusif.


d.      Pertokoan
     Di museum ini juga terdapat beberapa pertokoan yang menjual barang-barang dagangan seperti pakaian dan barang-barang klontong.
e.       Masjid
     Di museum ini menyediakan fasilits tempat ibadah yaitu Masjid Sjafruddin.

B.  PROGRAM UTAMA MUSEUM BANK INDONESIA
a)      Jelajah Museum
     Jelajah Museum adalah salah satu program bagi masyarakat guna memberikan informasi mengenai fungsi dan peran Bank Indonesia sebagai Bank Sentral di Indonesia,sekaligus sebagai wahana rekreasi yang edukatif. Untuk mengikuti acara ini peserta wajib mendaftarkan diri terlebih dahulu.
b)     Forum Diskusi
     Museum Bank Indonesia melakukan forum diskusi, untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai fungsi dan peran Bank Indonesia sebagai bank sentral.
      Dalam acara ini kita dapat betukar pikiran dan mendapatkan informasi yang akurat mengenai perkembangan kebijakan-kebijakan terkini Bank Indonesia. Dan acara ini terbuka untuk umum dan mahasiswa.
c)     Galeri Budaya
     Museum Bank Indonesia mengundang Anda untuk bekerja sama dengan kami untuk melakukan pameran sementara di sini, baik di tingkat nasional maupun internasional.






BAB V
PENUTUP

            Segala bentuk kami  yang kami sajikan dalam laporan ini merupakan hasil dari narasumber yang kami terima. Tetapi kami memahami betul bahwa yang kami laporkan masih kurang lengkap dan kami meminta maaf Dengan mengucapkan Alhamdulillah laporan ini dapat selesai dengan baik dan kami berharap semoga laporan ini bisa bermanfaat.

A.    KESIMPULAN
            Kegiatan study banding ke Museum Bank Indonesia sangat menarik dan meyenangkan, karena dapat menambah wawasan dan pengetahuan siswa tentang tugas dan peran penting Bank Indonesia di era globalisasi ini dengan baik dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Selain itu, para siswa juga dapat mengetahui tentang sejarah uang, system pembayaran, dan pertukaran dari dulu hingga sekarang yang tentunya dapat bermanfaat bagi semua pihak.

B.     KRITIK DAN SARAN
·         Diharapkan pada saat berkunjung ke Museum Bank Indonesia selanjutnya, waktunya diperpanjang sehingga tidak tergesa-gesa
·         Sebaiknya obyek Study Bandingnya ditambah, seperti Bursa Efek Jakarta, agar siswa lebih mengetahui tentang dunia kerja di bidang keuangan.
·         Bagi pihak Bank Indonesia agar lebih meningkatkan fasilitas museum, agar pengunjung merasa lebih nyaman.






DAFTAR PUSTAKA

Laporan Study Banding tahun 2009/2010
http://renirevita.blogspot.com/2012/12/bank-indonesia.html
http://www.bi.go.id/id/moneter/transparansi-akuntabilitas/Contents/Default.aspx
http://theoryofresistances.blogspot.com/2014/03/seluk-beluk-bank-indonesia.html














LAMPIRAN
Logo Museum Bank Indonesia








Ruangan di Museum Bank Indonesia
1.    Ruang Penitipan Barang             2.  Pusat Informasi BI   





3.    Ruang Auditorium                         4. Kios Buku dan cendramata
                       








5.Ruang Serba Guna                                    6. Perpustakaan
                                   




 




















Presiden De Javasche Bank
 
Mr. C. de Haan 
Masa Jabatan : 1828 - 1838 
 
C. J. Smulders 
Masa Jabatan : 1838 - 1851 
 
E. Francis 
Masa Jabatan : 1851 - 1863 
 
C. F. W. Wiggers van Kerchem 
Masa Jabatan : 1863 - 1868 
 
J. W. C. Diepenheim 
Masa Jabatan : 1868 - 1870 
 
Mr. F. Alting Mees 
Masa Jabatan : 1870 - 1873 



Koleksi Museum Bank Indonesia
Uang Kertas

Oeang Republik Indonesia (ORI) Emisi I


Uang Kertas Bank Indonesia Seri Dwikora


Uang Kertas Bank Indonesia Seri Dwikora


Oeang Republik Indonesia (ORI) Emisi I


Uang Kertas Bank Indonesia Seri Dwikora


Uang Kertas Bank Indonesia Seri Dwikora


Oeang Republik Indonesia (ORI) Emisi I


Oeang Republik Indonesia (ORI) Emisi I


Oeang Republik Indonesia (ORI) Emisi I


Oeang Republik Indonesia (ORI) Emisi II


Koleksi Museum Bank Indonesia
Uang Kertas Khusus

Uang Kertas Bank Indonesia Emisi 1993


Koleksi Museum Bank Indonesia
Uang Logam

Uang Logam Pemerintah Republik Indonesia Emisi 1952


Uang Logam Pemerintah Republik Indonesia Emisi 1955


Uang Logam Pemerintah Republik Indonesia Emisi 1952


Uang Logam Pemerintah Republik Indonesia Emisi 1951


Uang Logam Pemerintah Republik Indonesia Emisi 1951


Uang Logam Pemerintah Republik Indonesia Emisi 1959






Koleksi Museum Bank Indonesia
Uang Logam Khusus

Uang Logam Khusus Bank Indonesia 1970


Uang Logam Khusus Bank Indonesia 1970


Uang Logam Khusus Bank Indonesia Emisi 1970


Uang Logam Khusus Bank Indonesia 1974


Uang Logam Khusus Bank Indonesia 1974


Uang Logam Khusus Bank Indonesia 1987


Uang Logam Khusus Bank Indonesia 1987


Uang Logam Khusus Bank Indonesia 1990

Uang Logam Khusus Bank Indonesia 1990


Uang Logam Khusus Bank Indonesia 1998





 










                                                           










                                                                                                         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar